Kisah Hikayat Nabi Uzair (Ezra) & Keledai Yang Tertidur Selama 100 Tahun
- 0 %
Der Artikel wird am Ende des Bestellprozesses zum Download zur Verfügung gestellt.

Kisah Hikayat Nabi Uzair (Ezra) & Keledai Yang Tertidur Selama 100 Tahun

Sofort lieferbar | Lieferzeit: Sofort lieferbar I
ISBN-13:
9781524250577
Veröffentl:
2016
Seiten:
16
Autor:
Muham Sakura Dragon
eBook Typ:
EPUB
eBook Format:
Reflowable
Kopierschutz:
NO DRM
Sprache:
Bahasa
Beschreibung:

Dalam perjalanan pulang, kembali Nabi Uzair (Ezra) dan keledai itu melewati pekuburan tua dan puing-puing kota mati yang menyeramkan itu. Sungguh mengherankan, tiba-tiba keledai itu ingin beristirahat di sana. Tanpa sadar, keledai itu berjalan ke tempat yang dibencinya itu. Uzair pun turut pula beristirahat. Ia turun dari punggung keledai itu dan menurunkan pula keranjangnya. Ia duduk di atas tanah sambil memeras anggur ke dalam sebuah mangkuk. Dikeluarkannya sepotong roti kering lalu dicelupkannya ke dalam perasan  anggur itu. Sambil menunggu rotinya menjadi lunak, Uzair melayangkan pandangannya ke puing-puing kota mati itu. I berkata,"Bagaimana cara Allah mengembalikan kota mati yang telah hancur itu?"


Tidak lama setelah itu, Uzair merasa mengantuk dan akhirnya tertidur. Melihat tuannya tertidur, keledai itu berusaha membangunkannya dengan meringkik. Tapi majikannya tetap saja tertidur. Bahkan keledai itu pun ikut pula tertidur. Ketika bangun, keledai itu seperti sudah berada di alam lain. Keledai itu mendengar suara yang ditujukan kepada majikannya. "Hai Uzair, berapa lama kamu tinggal di sini?"


"Saya tinggal disini selama sehari atau setengah hari." jawab Uzair. "Sebenarnya, engkau telah tinggal disini selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang telah berubah, dan lihatlah keledaimu yang telah menjadi tulang belulang. Kami menjadikanmu sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia….

Dalam perjalanan pulang, kembali Nabi Uzair (Ezra) dan keledai itu melewati pekuburan tua dan puing-puing kota mati yang menyeramkan itu. Sungguh mengherankan, tiba-tiba keledai itu ingin beristirahat di sana. Tanpa sadar, keledai itu berjalan ke tempat yang dibencinya itu. Uzair pun turut pula beristirahat. Ia turun dari punggung keledai itu dan menurunkan pula keranjangnya. Ia duduk di atas tanah sambil memeras anggur ke dalam sebuah mangkuk. Dikeluarkannya sepotong roti kering lalu dicelupkannya ke dalam perasan  anggur itu. Sambil menunggu rotinya menjadi lunak, Uzair melayangkan pandangannya ke puing-puing kota mati itu. I berkata,"Bagaimana cara Allah mengembalikan kota mati yang telah hancur itu?"


Tidak lama setelah itu, Uzair merasa mengantuk dan akhirnya tertidur. Melihat tuannya tertidur, keledai itu berusaha membangunkannya dengan meringkik. Tapi majikannya tetap saja tertidur. Bahkan keledai itu pun ikut pula tertidur. Ketika bangun, keledai itu seperti sudah berada di alam lain. Keledai itu mendengar suara yang ditujukan kepada majikannya. "Hai Uzair, berapa lama kamu tinggal di sini?"


"Saya tinggal disini selama sehari atau setengah hari." jawab Uzair. "Sebenarnya, engkau telah tinggal disini selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang telah berubah, dan lihatlah keledaimu yang telah menjadi tulang belulang. Kami menjadikanmu sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia….

Kunden Rezensionen

Zu diesem Artikel ist noch keine Rezension vorhanden.
Helfen sie anderen Besuchern und verfassen Sie selbst eine Rezension.